Sabtu, 18 Februari 2012

Agnes Monica ft Michael Bolton Said I Love You But I Lied


you are the candle and love’s the flame
a fire that burns through wind and rain
shine your light on this heart of mine
till the end of time

you came to me like the dawn through the night
just shining like the sun
oh out of my dreams and into my life
you are the one, you are the one

said i love you but i lied
cause this is more than love i feel inside
said i love you but i was wrong
cause love could never ever feel so strong
said i love you but i lied

with all my soul i’ve tried in vain
how can mere words my heart explain
this taste of heaven so deep so true
i’ve found in you

so many reasons in so many ways
my life has just begun
i need you forever and i need you to stay
you are the one, you are the one

said i love you but i lied (said you love me but you lied)
cause this is more than love i feel inside
said i love you but i was wrong (oh yeah)
cause love could never ever feel so strong
said i love you but i lied

you came to me like the dawn through the night
just shining like the sun (shining like the sun)
out of my dreams and into my life
you are the one, you are the one

said i love you but i lied (said i love you but i lied)
cause this is more than love i feel inside (i feel inside)
said i love you but i was wrong (said i love you but i’m wrong)
cause love could never ever feel so strong
said i love you (said i love you)
but this is more than love i feel inside
said i loved you but i lied


mp3 Agnes Monica ft Michael Bolton Said I Love You But I Lied











10 Cara Mengetahui Apakah Kamu Jatuh Cinta Pada Seseorang







1. kamu berbicara dengan dia sampai larut malam dan masih terus memikirkan dia ketika kamu akan pergi tidur
2. kamu jalan sangat perlahan ketika kamu bersamanya
3. kamu selalu merasa tidak nyaman ketika dia jauh
4. kamu tersenyum ketika mendengar suaranya
5. dia adalah segalanya dari apa yang kamu fikirkan
7. kamu tersenyum setiap kamu melihatnya
8. ada seseorang dalam fikiranmu ketika kamu membaca ini
9. kamu terlalu sibuk memikirkan orang tersebut sampai sampai kamu tidak menyadari kalo nomer 6 itu tidak ada
10. setelah kamu cek kalo memang benar tidak ada, kamu tertawa perlahan sendiri


hayoo siapa yang ada dipikiran kamu ?





Sayangilah Kekasihmu, Sebelum ini Terjadi







Sepasang kekasih sedang melaju lebih dari 100 km/jam di jalan dengan sebuah motor.
Cewek : Pelan-pelan, aku takut.
Cowok : Tidak, ini menyenangkan.
Cewek : Tidak, ini sama sekali tidak menyenangkan. Please, aku takut!
Cowok : Baik, tapi katakan dulu bahwa kamu mencintaiku.
Cewek : Aku mencintaimu! Sekarang pelankan motornya!
Cowok : Sekarang beri aku pelukan yang erat. (Lalu si cewek memeluknya)
Cowok : Bisakah kamu melepas helmku & kamu pakai? Helm ini sangat menggangguku! (Si cewek itu pun menurutinya)
Keesokan harinya ada berita di koran sebuah sepeda motor menabrak gedung karena rem-nya blong.
Ada dua orang di atas motor itu, tetapi hanya satu orang yang selamat.
Yang terjadi sebenarnya adalah bahwa di tengah jalan saat kecepatan tinggi, si cowok berusaha me-Rem utk memperlambat, tp si cowok menyadari bahwa rem motornya rusak, tapi dia tidak ingin membiarkan kekasihnya tau.
Dia meminta kekasihnya berkata dia mencintainya & merasakan pelukannya, karena dia tau itu untuk terakhir kali baginya.
Dia lalu menyuruhnya memakai helm supaya kekasihnya akan tetap hidup walaupun itu berarti ia yang akan mati…
Pernahkah kamu mencintai seseorang sampai sebesar ini ???
Ataukah hanya sebatas memperhatikannya, peduli, menelpon / mengirimkannya sms hanya untuk membuatnya bahagia?
Pernahkah kamu mengatakan “AKU MENCINTAIMU” padanya?
Ataukah kamu menunggu untuk mengatakan itu disaat kamu berada dlm situasi seperti diatas motor itu?
Jika tidak, kamu masih punya kesempatan untuk mencintainya lebih lagi.
Jangan menyimpan rasa cinta itu hanya di dalam hati. Katakan padanya bahwa kau mencintainya
Karena kamu tidak pernah tau, apakah besok kamu masih punya waktu dan kesempatan untuk mengungkapkannya..[kaskus.us]




Kisah Burung Mengharukan







Suatu hari ada seekor burung betina terkapar di pelataran dengan kondisi tubuh yang parah.





Pasangan jantannya membawakan makanan kepada sang betina dengan kasih sayang dan haru.
 








Ketika sang jantan sedang memberi makan kepadanya, tak lama kemudian sang betina mati terkulai. Sang jantan sangat terpukul dan berusaha mengangkatnya.






 Sang burung jantan akhirnya menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah mati. Ia kemudian “menangis” di hadapan pujaannya yang telah mati.






 Sambil berdiri di samping tubuh sang burung betina, sang jantan kemudian “berteriak” dengan suara yang sangat menyedihkan.






 Akhirnya sang burung jantan menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah meninggalkannya dan tak akan bisa hidup kembali bersamanya. Ia berdiri disamping tubuh sang betina dengan sedih dan duka yang mendalam.

Pasangan burung ini dikabarkan diambil fotonya di suatu wilayah di negara Republik Ukraina, saat burung jantan tersebut sedang berusaha menyelamatkan pasangan betinanya. Jutaan orang di Amerika dan Eropa meneteskan air matanya setelah menyaksikan foto-foto ini.






 

Senin, 13 Februari 2012

Penantian Panjang



Demi kekasihnya yang sekarat, seorang wanita rela menjadi seekor kupu-kupu untuk menyelamatkan jiwanya. Penantiannya yang panjang justru membalikkan kisah cinta mereka menjadi kesedihan.

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain.

Namun pada suatu hari, malang.. sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien.. beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari. Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu, lalu IA memutuskan memberikan kepada wanita itu sebuah pengecualian kepada dirinya.

Tuhan bertanya kepadanya: "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?".

Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab: "Ya".

Tuhan berkata: "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?".

Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab: "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat, terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang wanita yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam.

Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri & mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang.

Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala dsb. Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan wanita itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu.

Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Dalam gereja kecil telah di penuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada di bawah berikrar di hadapan Tuhan dgn mengatakan: "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati, Tuhan menarik napas: "Apakah kamu menyesal?".

Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya: "Tidak".

Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri".

Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya: "Biarkanlah aku mjd kupu2 seumur hidup".

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.


Tips Menjaga Kesehatan Mata Saat Bekerja Di Depan Monitor




Meski begitu, bekerja terlalu lama di depan layar monitor tetap saja dapat mempengaruhi kesehatan, seperti mata lelah, nyeri punggung, bahu dan leher. Berikut beberapa tips Kesehatan Mata mengatasi kelelahan dan ketegangan mata di saat bekerja di depan monitor. Mudah-mudahan kita bisa menjaga karunia mata, meski harus bekerja berjam-jam.

1. Bekerjalah dalam ruangan yang cukup cahaya.
Perhatikan pencahayaan dalam ruang kerja anda. Jangan bekerja dalam ruangan yang terlalu terang dan menyilaukan mata. Gunakan kerai untuk mengatur cahaya dari jendela. Letakkan lampu di atas kepala. Hindari anda menatap cahayanya secara langsung. Sebaliknya, jangan pula bekerja dalam ruangan yang terlalu gelap atau redup. Usahakan agar ruangan anda cukup terang agarmata anda tidak bekerja terllau keras.

2. Gunakan filter monitor.
Untuk mengurangi sinar yang menyilaukan dan radiasi yang dipancarkan layar monitor, gunakan filter glass monitor. Berbicaralah pada vendor perlengkapan komputer anda untuk mendapatkan filter yang baik dan mampu mengurangipengaruh radiasi, bukan hanya sekedar meredupkan cahaya monitor.

3. Periksa monitor anda.
Periksa apakah monitor anda masih bekerja dengan baik? Bandingkan dengan monitor lain. Bila gambar yang tampak semakin buram, berkedip-kedip atau tidak nyaman bagi mata anda, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau mengganti monitor itu. Lebih baik mengganti monitor daripada membiarkan mata anda terganggu..

4. Letakkan kertas kerja agar mudah dibaca.
Jika anda harus bekerja dengan menyalin atau membaca kertas kerja, maka letakkan kertas kerja tersebut dalam jarak yang seimbang dengan monitor anda. Ini agar anda tidak perlu bolak-balik memfokuskan pandangan untuk membaca kertas kerja anda, setelah membaca di layar monitor.

5. Perhatikan posisi monitor.
Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga membentuk sudut antara 10-15 derajat dari posisi sejajar dengan pandangan lurus anda. Hal ini selain agar tidak melelahkan mata anda, juga menjaga agar bahu dan leher anda cukupnyaman bekerja.

6. Bekerjalah dengan “font” yang cukup besar.
Bila anda harus mengedit tulisan di depan komputer, pastikan ukuran atau “font” hurup yang anda gunakan cukup besar. Jangan paksa mata anda untuk membaca hurup kecil pada monitor. Mata anda bukanlah mikroskop bagi tulisan yang ada di layar monitor.

7. Istirahatkan mata anda.
Kesehatan Mata dengan cara relakskan mata anda. Pejamkan atau kerjap-kerjapkan. Jangan kucek-kucek mata anda. Namun, sering-seringlah berkedip. Ini dapat menurunkan ketegangan dan menjaga mata anda tetap basah dan sejuk. Bila anda terlalu lama melihat dalam jarak dekat, alihkan pandangan anda ke arah yang jauh. Lakukan iniselama beberapa menit setiap 30 menit.

8. Periksa kacamata atau lensa kontak.
Bila anda menggunakan kacamata atau lensa kontak dan anda harus bekerja sepanjang hari di depan monitor, ada baiknya anda konsultasikan dengan dokter mata atau optik anda agar anda bisa mendapatkan kacamata yang sesuai. Baik, ukuran lensa dan framenya. Bila anda merasa lelah menggunakan kacamata, tanggalkan saja. Kacamata bisa membuat mata lelah.

Sesekali biarkan mata anda melihat bebas. Namun, segera kenakan kacamata anda bila merasa harus mengenakannya. Jangan paksa mata anda melihat tanpa bantuan kacamata anda.

Fakta Tentang Cewek



Fakta Tentang Cewek:
  1. Saat seorang cewek terdiam, jutaan hal sedang ada dipikirannya
  2. Saat seorang cewek tidak membantah, ia sedang berpikir serius
  3. Saat seorang cewek memandang kamu dengan mata bertanya-tanya, ia sedang bertanya-tanya berapa lama kamu akan ada di dekatnya
  4. Saat seorang cewek berkata “aku baik-baik saja” setelah beberapa detik, sebenarnya dia tidak “tidak apa-apa”
  5. Saat seorang cewek menatap kamu, dia sedang bertanya-tanya kenapa kamu benar-benar “wonderful”
  6. Saat seorang cewek bersandar pada dada/bahu kamu, dia sedang berharap kamu bisajadi miliknya selamanya
  7. Saat seorang cewek menelepon kamu setiap hari, ia sedang berusaha memperoleh perhatianmu
  8. Saat seorang cewek ingin bertemu kamu setiap hari, dia ingin dimanja
  9. Saat seorang cewek berkata “aku akan sayang sama kamu selamanya”, dia serius
  10. Saat seorang cewek berkata ia tidak bisa hidup tanpa kamu, dia sudah menetapkan pilihan bahwa kamu adalah masa depannya
  11. Saat seorang cewek berkata dia kangen sama kamu, tak ada seorang pun didunia ini yang bisa menyaingi rasa kangen dia sama kamu


Kamis, 02 Februari 2012

Sesaat Mengingatnya

Hari ini begitu melelahkan...
Q  merasa ada sesuatu yang kurang..
Entahlah..apa yang ada di pikiranku..kenapa selalu ada celah terbayang dirinya.
Q ingin melupakannya dengan menyibukkan diri.
Tetapi selalu saja ingatan itu muncul lagi.
Kenapa begitu sulit mengontrol perasaan ini..
Andai saja ia mengerti yang kumau..
Sudahlah, let it flow.
Chayo..ga ada yang mustahil.
Percaya dan terus berdoa pasti Tuhan kasih yang terbaik..

Rabu, 01 Februari 2012

The Empty Space For You - Yoochun


I hope it’s not love
The coming goodbye hurts so much
If you can be happy, [I’ll] stop now stop
This is all I can do for you

My love is an empty space only for you for you for you
I look away and laugh with effort so that you don’t find out
I don’t like it when you’re hurt I don’t like goodbyes
You shouldn’t love me

I would like it if it wasn’t you
Because you, you are the most precious to me in this world
So I push you away and make you cry and turn you down
This is all I can do for you

My love is an empty space only for you for you for you
I look away and laugh with effort so that you don’t find out
I don’t like it when you’re hurt I don’t like goodbyes
You shouldn’t love me

Don’t wait for me… I barely hold back the bitter tears
And I turn around and leave like this
I love you I love you I love you I love you my only love
Although I shout with my heart I can’t call out because [you’re] too precious


My pain is okay because I love you
I can just cry until I’m crazy
I don’t like it when you’re hurt because I love you
I can just do this much



 download mp3 the empty space for you


Someone Like You - Adele


I heard that you're settled down
That you found a girl and you're married now.
I heard that your dreams came true.
Guess she gave you things I didn't give to you.

Old friend, why are you so shy?
Ain't like you to hold back or hide from the light.

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, "
Yeah

You know how the time flies
Only yesterday was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I'd hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."
Yeah

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."
Yeah…


 

Kebiasaan Buruk Mengurangi Kecantikan Wanita

Sebagai wanita, tentunya kita ingin cantik memukau setiap saat. Namun, kadang dalam perjalanan kita mempercantik diri dan dalam keseharian kita, ternyata yang selama ini kita lakukan secara rutin itu salah dan bisa berakibat negatif terhadap penampilan dan kesehatan kita. Kebiasaan buruk yang mengurangi kecantikan wanita ini perlu kita perhatikan untuk tampil optimal selamanya.
Tubuh
Diet instant. Dalam dunia modern berteknologi canggih, kita jadi terbiasa untuk memperoleh segala sesuatu secara cepat.  Namun, seperti kita tahu, fast food is junk food. Yang cepat bukan berarti tepat dan sehat. Demikian pula dengan diet kilat yang nge-tren belakangan ini. Diet macam ini memang membuat kita mempunyai tubuh idaman hampir dalam sekejap mata, tetapi hasilnya malah cenderung tidak tahan lama dan bisa mempunyai efek samping, bahkan bisa membuat tambah gemuk.
Make up
 Menjepit bulu mata setelah memakai maskara. Bulu mata menjadi kaku setelah diberi maskara, sehingga lebih rapuh dan mudah patah bila kita jepit dengan penjepit bulu.
Menggunakan alat make-up yang kotor dapat menyebabkan kerusakan kulit, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Kulit dapat menjadi kemerahan dan dapat menimbulkan jerawat. Cuci peralatan make-up terutama yang menyentuh wajah sedikitnya seminggu sekali. Caranya, celupkan alat-alat make-up (kuas, spons) ke dalam cairan yang telah diberi larutan shampo bayi. Kemudian, keringkan dengan cara ditepuk-tepukkan ke tisu atau keringkan secara alamiah.
Salah memilih alas bedak (Foundation). Memilih alas bedak yang tepat merupakan langkah awal untuk rias wajah yang sempurna karena alas bedak mampu menutupi kerut, noda ataupun kekurangan lain pada wajah anda. Warna yang terlalu muda akan membuat wajah terlihat pucat, sedangkan warna yang terlalu tua akan membuat penampilan anda terlihat beberapa tahun lebih tua. Jadi sebaiknya anda cobalah alas bedak pada daerah antara dagu dan leher agar lebih cocok saat anda kenakan di wajah.
Melupakan bagian leher dan belakang telinga. Mungkin anda sering melupakan kedua daerah ini sehingga orang lain yang melihat wajah anda seperti mengenakan topeng saja. Cobalah anda mulai kenakan make up di tempat yang terang agar anda bisa mengetahui jika ada riasan anda masih kurang sempurna. Gunakan jari anda untuk meratakan alas bedak sampai ke bagian belakang telinga. Kemudian gunakan spon yang lembut untuk meratakan bedak sampai ke perbatasan antara leher dan dada.
Memakai perona pipi (blush on)terlalu menor. Pakailah blush on seperlunya saja. Fungsi dari blush on adalah memberikan rona segar pada wajah dan menonjolkan tulang pipi. Membaurkan blush on yang baik adalah searah dari tulang pipi menuju pelipis bukan menuju telinga. Baurkan tipis-tipis hingga menyerupai semburat di wajah. Jangan sampai blush on membentuk bulatan terang di pipi karena akan membuat anda terlihat seperti badut.
Perawatan kulit
Tidak membersihkan make up dalam 24 jam. Padahal, tidak mengangkat make up sebelum tidur, menyebabkan bahan make-up bercampur dengan keringat, kotoran. Dan yang pasti akan menutup pori-pori kulit wajah Anda. Hal ini dapat pula menyebabkan penuaan secara dini. Karena konon, proses kulit alami adalah mengelupaskan dan mengganti lapisan kulit luar setiap 24 jam. Karena itu jika kebetulan atau sering kali Anda lupa karena kelelahan tidak membersihkan kulit wajah, sebaiknya keesokan harinya Anda membersihkan wajah dengan scrub. Yang gunanya untuk mengangkat sel-sel kulit mati.
Memegang, apalagi memencet jerawat. Sangat menggoda untuk menetaskan jerawat-jerawat yang mulai mencuat. Tetapi melakukan hal-hal semacam ini bisa meninggalkan bekas, plus, minyak dan kotoran yang ada di jemari Anda bisa memunculkan jerawat lain.
Lupa memakai tabir surya (sunblock). Menurut American Cancer Society, satu orang meninggal dari melanoma setiap jam. Mencegah kanker bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pelembab serta tabir surya setiap hari dan mengoleskan ulang di siang hari.
Kuku
Kebiasaan menggigit kuku. Pada sebagian orang hal ini menjadi kebiasaan. Entah saat dia nervous atau mungkin saja itu merupakan kesenangannya. Penggigitan kuku mengakibatkan pola pertumbuhan yang tidak beraturan, melunakkan kuku dan menghasilkan ujung kuku yang bergerigi. Untuk menghindari kebiasaan jelek ini, Anda dapat memberikan pewarna kuku yang baunya kurang enak. Atau Anda berikan kuku artifisial, agar Anda tidak dapat menggigitnya lagi. Alasan apapun kebiasaan Anda menggigit kuku, yang pasti estetika jari jemari Anda menjadi jelek.
Memakai cat kuku terus menerus. Cat kuku yang berwarna-warni memang akan semakin menyempurnakan penampilan anda terutama bila anda hadir ke acara pesta atau acara khusus lainnya. Tetapi jangan lupa untuk segera membersihkan cat kuku bila acara telah selesai. Kuku yang terlalu sering tertutup oleh lapisan cat, akan tampak kuning dan rapuh. Untuk sehari-hari, biarkan kuku polos tanpa cat agar dapat bernapas. Kuku yang berwarna merah da alami tampak lebih cantik daripada kuku warna-warni tetapi rapuh.
Rambut
Menggosok rambut dengan handuk usai keramas. Saat rambut dalam keadaan basah maka rambut menjadi lebih rapuh dibandingkan dengan dalam keadaan kering. Menggosok rambut dengan handuk saat dalam keadaan basah, dapat nenyebabkan rambut menjadi rontok karena tertarik. Cara aman untuk mengeringkan rambut adalah dengan membungkusnya menggunakan handuk selama 10 hingga 15 menit. Atau bisa juga dengan menekan-nekankan handuk pada rambut dengan lembut.
Penggunaan hairdryer panas terlalu sering. Sebaiknyan gunakan seperlunya. Saat rambut Anda masih basah sebaiknya, menggunakan sisir jarang. Jangan pernah menggunakan sikat rambut pada rambut yang basah. Setidaknya kondisi rambut kering hingga 70 persen, baru menggunakan sikat rambut. Arahkan hair dryer ke bawah batang rambut, dari akar sampai ke ujung, untuk mendapatkan rambut yang lebih halus. Saat blow dry rambut, sebaiknya gunakan putaran warm pada dryer, dan gunakan putaran cool untuk menguatkan ikal dan ombak rambut.

Sejuta Rinai Hujan

Aku suka melihat pelangi. Bias ketujuh warnanya yang indah, serta kilaunya yang menakjubkan, mampu membuat aku betah duduk berlama-lama hanya untuk memandanginya. Seperti halnya saat ini. Di tempat faforitku, bukit kecil di belakang komplek. Aku duduk sendiri, menikmati pelangi, di temani bau rumput yang khas selepas hujan siang tadi.

Baru beberapa menit berlalu, rasa dingin dari angin sore yang berhembus, mengganggu ketenanganku bersama pelangi. Dan sialnya, karena terburu-buru pergi kemari, aku lupa untuk membawa jaket. Aku terus mengusap-ngusap kedua tanganku, berharap sedikit saja ada rasa hangat yang dapat tercipta darinya.

“Kedinginan ya ? bawa jaket makanya” aku mengangkat wajahku. Sebuah jaket telah di pakaikan di badanku.

“Kakak..” aku tersenyum, lalu membetulkan letak jaketku. “Kok kesini ?”.

“Kan mau nemenin kamu vi, enggak boleh nih..” orang yang ku panggil kakak itu mengacak-ngacak lembut poniku sambil tersenyum. Aku pun ikut tersenyum bersamanya.

“Bukan gitu. Emang kakak udah sehat ?”

“Selalu sehat kalau buat nemenin kamu”

“Huuu..” cibirku sambil bercanda. Ia hanya terkekeh.

“Kan kamu obat yang paling manjur buat aku” tambahnya lagi. Terbiasa mendengar kata-kata seperti itu, bukannya tersipu aku malah hanya tersenyum kecil menanggapinya. Lalu kami terdiam berdua, sibuk menikmati pelangi yang pelan-pelan mulai memudar.

Tiba-tiba ia bersuara, memecah kesunyian ini. “Aku minta maaf ya, kemarin lusa kita enggak jadi ja...”
Aku langsung menoleh ke arahnya, dan meletakkan jari telunjukku di bibirnya. “Enggak masalah kak, yang penting sekarang kakak ada disini buat nemenin aku lihat pelangi”

Lagi-lagi ia tersenyum dan mengacak poniku. “Via..via..cinta banget ya kamu sama pelangi..”

***

Dengan langkah tergesa-gesa, aku menyusuri koridor sekolah. Tangan kananku menggenggam handphone erat-erat. Meski ini bukan untuk pertama kalinya, tetap saja kepanikan itu datang memenuhi otakku.

“Brakk..” aku menyeruak masuk ke dalam uks, membuat beberapa pasang mata disana langsung menoleh padaku, tapi aku tidak peduli. “Kak Alvin..”

Aku menghampirinya. Kak rio yang berdiri di samping ranjangnya, langsung menyingkir, memberi jalan untukku.

“Kakak, enggak apa-apa kan ?” tanyaku langsung.

“Aku enggak apa-apa. Cuma sedikit kecapaian aja” ujarnya parau, sambil tersenyum, aku tahu, seperti biasa ia sedang mencoba menenangkan perasaanku.

Aku menarik kursi dan duduk disampingnya. “Maaf kak, tadi aku ada susulan sejarah, makanya enggak bisa istirahat, enggak bisa nemenin kakak main futsal, enggak bisa jagain kakak”

Kak Alvin mengangkat tangannya, menyingkirkan beberapa helai rambut yang ada di wajahku, dan menyelipkannya di belakang telinga. Ia tersenyum. “Aku yang lupa jaga diri, bukan salah kamu”
“Padahal gue udah ngingetin dia lho vi, dianya aja yang ngeyel” timpal kak rio yang sedari tadi memilih diam.

“Udahlah, guenya juga baik-baik aja kan, cuma sedikit mimisan doang. Enggak ada yang perlu di khawatirin”
 aku langsung melirik ke dalam tempat sampah yang ada tepat di samping kursiku, ada banyak tisu penuh darah disana. Aku kembali menatap kak alvin, memberikan tatapan cemasku untukknya, dan dia sepertinya mengerti itu.

“Aku enggak apa-apa vi, percaya deh sama aku” kalau sudah begini aku hanya bisa mengangguk. Bukan tidak mau menambah masalah, atau mendebatnya lebih panjang lagi. Keadaan seperti ini yang telah terjadi berulang-ulang, membuat aku telah tahu apa yang sebaiknya aku lakukan.

“Ya udahlah gue balik ke kelas duluan ya sob, entar gue anterin deh elo balik” ujar kak rio. Aku dan kak alvin hanya tersenyum sambil mengangguk, lalu menyaksikannya keluar pintu uks, menyisakan kami berdua saja.
Aku menatap wajah kak alvin lekat-lekat, masih ada sisa darah di bawah hidungnya. Dengan mengunakkan tisu, aku mulai membersihkan itu. Dan selama aku melakukan itu, yang aku dan kak alvin lakukan hanya diam.

Tiba-tiba tangan kak alvin menghentikan tanganku. “Besok kamu nemenin aku kemo kan ?”

“Iya dong..” jawabku sambil tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitasku yang tadi dihentikan olehnya.

***

Dari balik kaca, aku hanya bisa meremas ujung kaosku keras-keras, sambil sesekali memejamkan mata. Disaat seperti ini, rasanya sungguh susah bila harus menahan air mata. Terlalu susah malah. Tapi aku tahu, kak alvin tidak akan suka jika menemukan aku sedang menangis untuknya.

“Argh..sakit dok..” aku menggigit bagian bawah bibirku, hatiku langsung terasa miris mendengar erangan kak alvin dari dalam. Namun sekuat hati aku menegarkan hatiku. Bisa saja aku menunggu di ruang tunggu, dan baru menemui kak alvin ketika proses kemo telah selesai. Tapi aku tidak mau membiarkan kak alvin merasakan sakit itu sendiri. Aku ingin selalu menjadi orang pertama yang duduk disampingnya, untuk mentransfer kekuatanku untuknya.

Setelah kurang lebih satu jam yang menyiksa. Akhirnya aku kembali diijinkan untuk melihat senyum kak alvin yang lembut lagi. Aku bersukur, senyum itu masih aku temukan menyapa mataku, meski lemah. Aku juga tersenyum ke arahnya, duduk disampingnya, dan menggantikan suster menyeka bulir-bulir keringat di pelipisnya.

“Hari ini kakak hebat..” pujiku, dan ia hanya terkekeh pelan. Aku tahu rasa sakit itu masih tertinggal di dalam tubuhnya.

Wajah kak alvin masih terlihat merah, tapi ia masih tetap tampan dimataku. Itu tidak akan pernah berubah. Ia akan tetap selalu menjadi yang paling juara untukku, kemarin, hari ini, esok dan seterusnya. Bahkan mungkin meski nanti raganya tidak dapat aku sentuh seperti ini, ia tetap tidak akan terkalahkan.

“Erghh..” kak alvin menutup mulutnya, aku tahu, ia mual. Dengan segera aku sodorkan baskom kecil ke arahnya. Dan ia langsung memuntahkan cairan bening dari mulutnya, dengan sabar, aku memijat-mijat tengkuknya. Aku tidak akan pernah jijik melakukan ini, aku justru bangga, bangga karena bisa membantunya meski sedikit.

“Makasih ya..” desahnya pelan.

“Basa-basi banget kak, kaya baru pertama kali aja. Aku kan seneng ngelakuin ini buat kakak” ujarku jujur.
 Karena memang seperti itulah adanya. Ini janjiku, janji yang aku ikrarkan dalam hati ketika pertama kali aku tahu kondisinya. Dan untuk alasan apapun, aku tidak akan pernah mengingkari itu. Aku tidak akan menjadi munafik.

Butuh satu hingga dua jam, untuk mengembalikan energi kak alvin seperti sebelum kemo. Dan selama itu, aku hanya memandanginya yang baru saja terlelap tidur. Dengan ujung telunjukku, aku menyentuh pipinya pelan.

Membuat kelopak matanya yang terpejam sedikit bergerak. Setidaknya aku tahu, masih ada jiwa ditubuhnya.

Sejujurnya, aku selalu takut melihatnya tertidur. Takut ia tidak akan pernah bangun, dan tersenyum lagi padaku. Takut waktunya akan berhenti tanpa mengucapkan salam perpisahan padaku. Takut masanya akan berakhir dan aku tidak bisa menemuinya lagi.

Aku mengenalnya hampir melebihi setengah usiaku. Ia menjadi tetangga baru saat aku berusia tujuh tahun dan dia delapan tahun. Dan sejak saling berkenalan, kami mulai suka bermain bersama. Ia tidak pernah keberatan menemaniku bermain boneka atau masak-masakan, dan aku selalu suka jika ia memintaku menemaninya bermain bola.

Pertemanan itu tidak pernah berakhir. Kak alvin selalu menjadi kakak kelasku di sekolah yang sama. Akulah orang pertama yang ia peluk saat pengumuman kelulusan. Akulah orang pertama yang selalu dapat potongan kue ulang tahun pertama selama 10 tahun berturut-turut.  Akulah orang pertama yang ia ajak saat ia mendapat motor barunya di kelas tiga smp. Akulah orang pertama yang mendapat tanda tangannya saat ia menjabat sebagai ketua osis waktu mos tahun kemarin. Dan dia, dialah orang pertama yang aku cari saat rasa takut menyerangku. Dialah orang pertama yang aku temui saat aku tidak bisa menjawab soal matematika yang membuatku kepalaku ingin meledak. Dialah orang pertama yang mengajariku mengendarai sepeda. Dialah orang pertama yang membuat aku ingin menjadi lebih baik untuk seseorang, dan itu dia.

Dan hingga saat inipun, hubungan kami tetap teman, tetap sahabat. Itu tidak pernah berubah. Meski saat ini usiaku sudah enam belas dan dia tujuh belas. Meski saat ini aku sudah tidak lagi bermain masak-masakan atau boneka. Kami tetap teman, meski di belakang kata teman itu, telah ada kata spesial yang mengikutinya.

Aku masih ingat dengan jelas. Saat aku menangis berjam-jam, ketika kak alvin memberitahuku bahwa ia mengidap kanker otak dengan stadium yang sudah parah. Saat jari-jarinya merengkuhku dalam pelukannya, dan menenangkan tangisku yang tidak kunjung berhenti. Seolah vonis mati muda itu jatuh padaku dan bukan padanya. Saat aku akhirnya tertidur karena terlalu lelah menangis, dan ia hanya menemaniku dalam diam.

Dan untuk semua alasan itulah. Aku ingin selalu menemaninya sekarang. Selama yang aku bisa. Selama desah nafasnya yang masih tersisa. Entah sudah berapa kali aku dan kak alvin membahas tentang kepergiannya.

Bagaimana ia berusaha meyakinkan aku bahwa tidak perlu ada air mata yang tumpah selama bermalam-malam untuknya. Bagaimana ia berusaha menekankan padaku bahwa mungkin kematian itu akan jadi jalan terbaik untuknya. Dan bagaimana ia berusaha mengajariku bahwa mencintai tidak perlu harus membuat aku akan tersiksa karena kepergiannya dan ia berat karena harus meninggalkanku.

Satu tahun berlalu, dan pikiran-pikiran positif itu mulai merasuk dalam otakku. Tidak pernah ada waktu saat kami menangis berdua atau terpuruk berdua bila mengingat tentang penyakitnya. Layaknya film sedih yang sering aku tonton. Kami selalu menari di bawah lagu-lagu yang riang, bukannya di iringin musik-musik mellow yang menyayat hati. Dan kami selalu tertawa berdua melewati semuanya, sesedih apapun itu, karena kami sama-sama percaya Tuhan punya rencana yang indah dibalik ini semua.

Meski begitu, aku tidak bisa berbohong bahwa aku tetaplah seorang perempuan dengan segudang perasaan yang kadang menimbulkan pikiran yang terlalu paranoid. Ada titik dimana aku menjadi labil dan merasa takut akan apa yang terjadi di depan kami. Dan saat itu, kak alvin akan membiarkan aku menangis. Tapi ia sambil menunjukkan padaku, bahwa ia sendiri, belum menyerah untuk mengubah takdirnya, untuk ingin lebih lama menikmati dunia. Ia memang orang yang penuh semangat yang selalu aku kagumi.

“Vi..” aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum. “Udah bangun kak ?” tanyaku.

“Maaf ya, biarin kamu bengong sendirian gini” senyumnya telah terlihat lebih cerah sekarang.

“Santai kak. Kakak mau makan ?”

Kak alvin menggeleng. “Aku mau jalan-jalan, temenin aku mau kan ?” lanjutnya lagi. Aku hanya mengangguk, menyiapkan kursi roda lalu membantunya untuk duduk dan turun dari kasurnya.
Hatiku sedikit miris melihat rambutnya yang tebal, rontok menempel di bantal. Tanpa sadar aku terus-terusan melihat itu.

“Kayanya lusa aku mau botakkin rambut aja deh vi, biar enggak ngotor-ngotorin bantal gini” ujarnya menyadarkanku.

“Hah, kakak yakin ?”

“Kenapa ? kamu enggak malu kan kalau aku botak ?”

“Enggaklah kak, malu kenapa coba ? mau rambut kak alvin kaya apa aja, aku bakal tetep suka kok” sahutku, sambil diam-diam membayangkan kak alvin dengan rambut botaknya. Mungkin bakal terlihat aneh, tapi aku tidak akan peduli dengan itu. Atau malah mungkin dengan begitu, beberapa fans kak alvin yang kadang suka membuatku cemburu akan menyingkir dengan sendirinya.

“Beneran nih ?” tanyanya lagi setengah menggodaku. Aku langsung mengangguk mantap ke arahnya.

“Iya deh aku percaya. Lagian kan ada ini..” kak alvin mengeluarkan sebuah topi rajutan berwarna putih dengan ornamen namanya yang berwarna merah, hasil buatanku sendiri beberapa minggu yang lalu. “Kan aku jadi bisa pakai ini. Ganteng kan ?” ia menaik turunkan alisnya, sambil memakai topi itu, menutupi rambutnya yang menipis.

“Selalu ganteng, apalagi pakai topi itu, yang bikin aja cantik..” jawabku bangga, dan ia hanya tertawa sambil mengacak sedikit rambutku.

Pelan-pelan, aku mulai mendorong kursi rodanya. Aku dan kak alvin sama-sama menebar senyum kepada setiap dokter dan suster yang kami temui sepanjang koridor rumah sakit. Satu tahun dengan intensitas dua kali seminggu kemari, membuat kami layaknya telah menjadi bagian keluarga besar rumah sakit ini. Aku terus mendorong kursi rodanya, meski tidak saling memberi tahu satu sama lain, kami berdua sama-sama tahu, kemana tujuan kami.

Di depan taman kecil, tepat di samping cafetaria rumah sakit, aku berhenti dan duduk di bangku taman.

“Setiap kita kesini, pasti ada bunga yang layu dan yang mekar..” ujar kak alvin.

Aku memperhatikan bunga-bunga yang kak alvin maksud, dan benar saja. Rasanya baru beberapa hari yang lalu, aku melihat bunga kecil berwarna ungu di sudut taman mekar dengan indahnya, dan kini ia layu, digantikan dengan bunga berwarna kuning di sudut lain yang beberapa hari lalu masih berbentuk kuncup.

“Aku enggak pernah merhatiin itu sebelumnya, baru sadar pas kakak bilang”

“Itu sama aja, kaya waktu manusia. Di rumah sakit ini, hampir tiap jamnya, ada yang meninggal dan ada yang dilahirin. Berarti Tuhan adil kan..” aku mulai tahu kemana ia akan membawa obrolan ini.

“Kalau seorang anak lahir, pasti banyak orang berucap sukur ke Tuhan, tapi ketika seseorang pergi pasti ada aja orang yang sedikit ‘menggugat’ Tuhan” sahutku sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengah di kedua tanganku dan menekuknya berbarengan, mengekspresikan tanda kutip.

“Kamu bener vi, dan aku enggak suka kaya gitu. Aku enggak mau, kamu atau siapapun nanti, akan menyalahkan Tuhan kalau aku enggak ada. Walaupun aku enggak suka sama takdir yang Tuhan kasih buat aku, seenggaknya Tuhan udah membalas itu dengan mengirimkan orang-orang yang terbaik di hidup aku sekarang..” itu yang aku suka dan selalu aku idolai dari kak alvin. cara dia menerima dan menjalankan hidupnya, tanpa kata menyerah, selalu optimis, tapi ia tetap tahu sejauh apa ia menggantungkan harapannya.

“Aku tahu kak..”

“Aku bangga sama kamu vi. Belum tentu cewek lain bisa mikir kaya kamu, kamu hebat..” aku tersenyum mendengar pujiannya.

“Ini juga gara-gara kakak, aku enggak akan punya pikiran positif kaya gini, kalau bukan karena kakak yang ngasih aku pandangan-pandangan itu”

“Apa kamu bahagia jadi pacar aku ?”

Aku tersenyum ke arahnya. Menatap matanya, hingga aku bisa melihat pantulan mataku di kedua bola matanya. “Selalu bahagia. Aku bahagia, karena kisah ini enggak kaya kisah orang kebanyakan, aku bahagia, karena kakak udah bikin kisah ini, cuma jadi kisah kita..”

“Maksud kamu ?”

“Banyak cerita tentang hubungan yang salah satu pasangannya, sama kaya kakak, dan mereka banyak ngelaluin itu dengan air mata. Dengan hal-hal aneh, kaya pasangan yang mau meninggal, nitipin pacarnya ke orang lain, atau malah kadang dengan sengaja mereka nyakitin pacarnya dengan alasan enggak mau pacarnya sedih ngelihat dia tersiksa, dan baru deh di detik-detik terakhir hidupnya mereka balik lagi cuma buat bilang sayang” jelasku panjang lebar.

Kak alvin tersenyum kecil. “Kamu kebanyakan nonton sinetron sama baca novel nih..”

“Hehe, abis emang gitu sih. Padahal dengan saling melengkapi kaya kita gini, beban bakal terasa jauh lebih mudah kan kak ?”

“Aku emang enggak salah pilih, kamu memang yang terbaik buat aku..”

***

Dari bangku cadangan, aku melihat kak alvin yang tampak semangat bermain futsal. Tidak seperti penonton lainnya, aku memang memiliki hak khusus untuk duduk di bangku cadangan. Sama halnya seperti kak alvin, meski futsal jelas-jelas sangat membahayakan kesehatannya, tapi ia memiliki hak bermain selama lima belas menit setiap pertandingan.

Pak aris, pelatih futsal di sekolah kami, memperhatikan stop watchnya, dan beberapa detik kemudian langsung memerintahkan pergantian pemain. Hatiku bergetar, ketika para penonton memberikan standing applause saat kak alvin meninggalkan lapangan diikuti juga oleh pemain lain dan tentu saja aku. Padahal di pertandingan ini, kak alvin hanya memberikan assist untuk sebuah gol indah yang berhasil di cetak oleh kak rio. Kak alvin berdiri sejenak, memandangi seluruh stadion, dan bertepuk tangan untuk mengucapkan rasa terimakasihnya, aku tahu, bagaimana perasaan kak alvin sekarang, ini adalah pertandingan terakhirnya.
Aku langsung menyodorkan handuk dan sebotol minuman kepadanya. Tidak lupa aku memeriksa suhu tubuhnya, dan mengangsurkan obat penghilang rasa sakitnya.

“Kakak pasti sedih ya ?” tanyaku pelan. Ia menghela nafasnya sejenak, lalu sambil terus memperhatikan pertandingan, ia mulai menjawab pertanyaanku.

“Tadinya aku pengen bisa nyetak gol di pertandingan ini vi. Kamu tahu kan, aku udah main bola dari kecil, dan hari ini mau enggak mau, aku harus mulai melepas ini. Berat banget, tapi bukan berarti aku enggak bisa kan ? ini semua demi kebaikanku, dan walaupun aku enggak bisa nyetak gol di pertandingan ini, seenggaknya aku tadi masih bisa buktiin, kalau seorang yang kena kanker otak stadium akhir bisa juga berguna di sebuah tim” aku meraih tangannya, mendekapkan jariku di jarinya.

“Buat aku, kakak selalu hebat. Enggak peduli kakak nyetak gol atau enggak, permainan kakak tadi udah keren banget buat aku. Aku bangga”

“Makasih..” aku membalasnya dengan senyum, dan kemudian ikut larut menikmati pertandingan bola ini bersamanya.

***

Rasanya aku ingin menangis saat ini. Ketakutan yang telah mengintaiku sejak lama itu, akhirnya datang juga, perlahan mengendap dibelakangku dan mengagetkanku dengan tiba-tiba. Kak alvin pingsan sejak kemarin sore dan hingga hari ini ia belum juga sadarkan diri. Meski aku berusaha mengingat segala macam perbincangan kami, tentang bila ini terjadi, ternyata tidak semudah itu melaluinya. Ternyata air mataku tetap saja berproduksi sendiri dan memaksa ingin mengalir.

Aku menggenggam tangannya. Kata dokter, kondisinya terus melemah. Orang tua kak alvin juga sudah pasrah dengan semua kemungkinan, dan akupun begitu. Hanya saja aku sedikit tidak rela, bila ia pergi tanpa memberiku kesempatan untuk menatap matanya sejenak. Entah itu hanya sedetik, tapi aku ingin.

Hujan yang turun sejak tadi pagi, perlahan mulai mereda. Meninggalkan rintiknya yang tinggal satu-satu. Dan sebentar lagi pasti ada pelangi. Tidak tahu ini muluk atau tidak, tapi aku ingin melihat pelangi ini, bersama kak alvin, seperti biasa, meski kali ini, mungkin untuk yang terakhir kalinya.

Tiba-tiba tangannya yang aku genggam bergerak-gerak, aku langsung mendekatkan wajahku ke arahnya.

“Kak..kak alvin..” panggilku.

Matanya terbuka, senyum tipis terpoles di bibirnya yang kali ini berwarna putih, tidak merah seperti biasanya.

Aku menekan bel beberapa kali, dan dokter langsung datang untuk memeriksa keadaannya. Aku menunggu sendiri diluar ruangan. Kedua orang tua kak alvin masih dalam perjalanan kemari setelah semalam juga menginap disini. Sesekali aku mengintip dari celah kaca pintu, ingin tahu bagaimana keadaannya, bagaimana keadaaan pangeranku.

Aku masih berdiri di depan pintu ketika dokter keluar. “Gimana dok keadaan kak alvin ?”

“Keadaannya membaik, kondisinya tiba-tiba menjadi stabil, dan semoga tidak kembali turun. Dia bilang, dia meminta kamu untuk menemaninya jalan-jalan”

“Apa boleh dok ?”

“Sebentar saja ya via, paksa dia untuk kembali ke kamar bila sudah setengah jam” aku mengangguk dengan senyum sumringah. Dan langsung menghambur masuk ke dalam untuk menemui kak alvin.
Seperti biasa, aku mulai mendorong kursi rodanya. “Mau jalan kemana kak ?” tanyaku, tidak seperti biasanya.

“Mau nemenin kamu lihat pelangi, tadi habis hujan kan ?” aku sedikit terkejut. Pertama, darimana kak alvin tahu tadi hujan ? dan kedua, ia masih saja memikirkan kesenanganku di saat-saat seperti ini.

Di taman yang memang selalu kami datangi, aku memberhentikan kursi rodanya. Dan duduk disampingnya, masih seperti biasa. Hanya saja, untuk kali ini, mengingat keadaannya, aku tidak berhenti tepat di tengah-tengah taman, aku memilih untuk duduk di teras rumah sakit. Toh dari sini nanti pelangi itu akan tetap terlihat.

“Via, boleh aku minta sesuatu sama kamu ?”

“Apa kak ?”

“Aku juga mau duduk disitu, tepat disamping kamu, bukan dikursi berbeda kaya gini” aku mengerutkan keningku, tumben ia mempermasalahkan hal sepele ini. Tapi aku tetap menurutinya, dengan hati-hati, aku membantunya untuk berdiri dan duduk di kursi dimana aku duduk tadi. Setelah itu, dengan tangannya, ia membuat aku bersandar di tubuhnya.

Dengan posisi seperti ini, aku bisa merasakan tubuhnya yang mulai menyusut dan meninggalkan tulang-tulang yang menonjol juga cekung matanya yang terlihat dalam. Penyakit ini memang telah membunuhnya pelan-pelan. Untung tidak membunuh semangatnya juga.

“Pelanginya udah muncul..” tunjuknya, meski tanpa begitupun aku bisa melihatnya sendiri.

“Selalu bagus kaya biasanya” timpalku.

“Kenapa kamu suka pelangi ?”

“Bukannya kakak udah pernah nanya itu ?” tanyaku balik.

“Setelah aku pikir-pikir, pelangi itu memang indah kaya yang apa kamu bilang, tapi keindahannya cuma sesaat kan, enggak abadi, enggak sejati”

“Bener sih apa yang kakak bilang, tapi aku bakal tetap suka sama pelangi..”

“Tapi aku enggak mau jadi pelangi buat kamu”

“Kenapa ?”

“Aku enggak mau cuma jadi yang sesaat yang buat kamu. Aku lebih suka menjadi sejuta rinai hujan untuk kamu”

“Sejuta rinai hujan ?”

“Iya, sejuta air hujan yang turun ke bumi. Karena tanpanya, pelangi enggak akan muncul. Aku enggak akan maksa kamu untuk lebih menyukai hujan ketimbang pelangi. Aku hujan dan kamu pelangi. Saat kamu menginginkan keindahan itu, mau enggak mau, kamu harus menginginkan aku, dan itu artinya, akulah orang yang akan selalu mengantarkan kebahagiaan pelangi untuk kamu, dimanapun aku berada..”

Aku tertegun sejenak. Ada yang mengganjal dalam hatiku, meski takut, tapi aku merasa ini layaknya sebuah kalimat perpisahan. Aku tidak membalas kata-katanya, kak alvin juga terdiam. Aku lebih memilih untuk terus menyenderkan kepalaku di badannya.

Kesunyian ini meliputi kami. Untuk kali ini, aku mengacuhkan pelangi. Aku lebih menikmati saat –saat degup jantung kak alvin masih terasa jelas ditelingaku. Entahlah, tapi ada suara, yang menggema dengan sendirinya, layaknya mengantarkan sebuah rahasia kecil, bahwa saat yang paling menyakitkan itu mungkin akan segera datang, dan aku harus memperkokoh ketegaranku sekarang.

“Aku punya satu impian kecil vi..” ujarnya pelan.

“Apa ?”

“Meninggalkan kamu saat seperti ini. Saat kamu bersandar ke aku, saat aku melihat senyum kamu karena pelangi, saat aku yakin kamu telah benar-benar paham, bahwa air mata tidak diciptakan untuk perpisahan yang begitu damai” lagi-lagi aku tidak menjawab.

Aku terus memilih untuk menikmati detik ini. Menikmati menghirup aroma tubuhnya yang khas, menikmati ada di dekapannya yang terasa aman, menikmati pancaran sayangnya tanpa perlu ada kata sayang yang terlontar.
Sekilas aku melirik ke arah pelangi. Dan aku baru sadar, ia sudah hilang. Entah kapan, tapi pelangi telah lenyap. Dan rintik hujan, kembali turun perlahan.

“Kak, kita ke kamr ya ?” tanyaku.

“Sebentar lagi vi, aku mau menikmati bau rumput sehabis hujan” aku menurutinya. Aku kembali menyandarkan kepalaku di dadanya. Dan saat itu datang. Tidak dengan tiba-tiba, tapi cukup teratur. Degup jantung kak alvin mulai terasa satu-satu, begitupun dengan nafasnya. Tapi entahlah, seolah permintaan kak alvin tadi, bagai permintaan terakhirnya yang harus aku turuti.

Dua puluh detik kemudian, semua terasa berhenti. Aku tahu, ia telah pergi. Dan aku tidak bisa menariknya lagi. Tidak bisa lagi menemukannya di lapangan bola, tidak bisa lagi menemukannya di samping rumahku, tidak bisa lagi menemukannya di sekolah. Ia telah benar-benar pergi.

Dan hujan mulai menderas. Tapi tidak air mataku. Aku malah hanya memeluknya erat, karena aku tahu, ini yang terakhir, meski tubuhnya sudah lagi tak berjiwa. Ia telah berubah menjadi hujan, sama seperti apa yang ia bilang tadi, ia adalah sejuta rinai hujan, dan itu artinya ia sedang mengawasiku saat ini, dengan begitu aku tidak boleh menangis, aku tidak mau membuatnya kecewa.

Sebentar lagi, bahkan raganya pun tak dapat aku sentuh seperti ini. jadi tolong ijinkan aku menikmati ini sejenak lagi. Tidak, aku tidak akan menjadi egois, aku telah belajar ikhlas dari jauh-jauh hari. Aku telah melepasnya dengan senyum, dan sekali lagi, aku bangga.

Ternyata hujan kali ini tidak begitu lama. Mungkin ia belum terbiasa jadi hujan, tenang saja, aku maklum. Aku juga mengerti, bila kali ini ia belum bisa membawakan pelangi. Tapi aku akan tunggu itu, di waktu hujan yang lain.

“Kak, bau rumputnya udah kecium kan ? sekarang kita kembali ke kamar ya” bisikku tepat di telinganya.



Cara Merawat Kulit

Cara Merawat Kulit
Cara merawat kulit amatlah penting karena kecantikan dimulai dengan perawatan kulit yang tepat. Kulit sehat adalah kanvas yang sempurna untuk makeup.
Selama bertahun-tahun, permintaan untuk produk baru telah menimbulkan banyak kehebohan dalam industri perawatan kulit. Namun, sebagian besar dari klaim yang dibuat cenderung sangat spekulatif dan sangat sedikit yang terbukti dalam uji klinis.
Lini produk perawatan kulit seharusnya sederhana, efektif dan mudah digunakan. Bahan yang digunakan pun kalau bisa sesedikit mungkin sehingga mengurangi kemungkinan iritasi kulit. Ingat, bahan yang bermanfaat untuk satu orang, bisa sangat mengganggu kulit orang lain. Pada kenyataannya, hampir semua bahan memiliki potensi untuk membuat kulit Anda iritasi.

MEMAHAMI KULIT ANDA
Percaya atau tidak kulit Anda adalah organ terbesar dari tubuh Anda. Ini adalah organ hidup yang menyembuhkan dan memperbaharui diri terus-menerus. Kulit mencakup seluruh tubuh Anda dan terdiri dari dua lapisan:
1.    Epidermis adalah lapisan terluar kulit. Dengan lain kata-kata, ini adalah kulit yang bisa dilihat dan dirasakan. Lapisan ini membentuk tutup pelindung. Lapisan ini tidak berisi pembuluh darah tetapi memiliki ujung saraf kecil dan terdiri dari lima lapisan sel. Pigmen yang disebut Melanin ditemukan dalam lapisan ini. Melanin melindungi sel-sel sensitif di bawahnya dari efek berbahaya matahari. Semakin lama kulit terkena sinar matahari, semakin besar produksi  melanin.
2.    Dermis atau lapisan dalam terletak tepat di bawah epidermis. Lapisan ini sangat sensitif karena mengandung ujung  saraf. Dermis juga banyak mengandung pembuluh darah, saluran getah bening, kelenjar keringat, kelenjar sebasea dan folikel rambut. Mereka disatukan oleh kolagen dan serat elastin, yang bersama-sama memberikan kulit kekuatan dan ketahanan.
Setiap folikel rambut memiliki kelenjar sebaceous, yang menghasilkan sebum. Kelebihan sebum membuat kulit Anda terlihat dan terasa berminyak. Jika leher kelenjar sebaceous tersumbat, sebum terakumulasi, sehingga menimbulkan jerawat. Sebaliknya, kekurangan produksi sebum menghasilkan kulit kering.
Masa remaja Anda bisa jadi waktu terbaik atau terburuk Anda tergantung pada aktivitas hormon Anda. Umumnya, masa puber adalah waktu yang buruk bagi kulit Anda. Jika Anda terhindar dari serangan jerawat yang biasanya berhubungan dengan masa remaja, maka kemungkinan besar Anda juga akan terhindar dari masalah jerawat pada umur 20an dan 30an.
Kulit Anda akan terlihat terbaik saat Anda berumur 20an. Tetapi, tetap dapat terpengaruh oleh alergi, ketidakseimbangan hormon, stres, dan terekspos elemen.
Pada umur 30an, kulit Anda mungkin mulai kehilangan kemudaannya. Anda mungkin mulai melihat munculnya kekeringan dan garis-garis halus. Kulit cenderung lebih sensitif dan ekstra perawatan khusus diperlukan selama periode ini. Pada masa ini, Anda harus melakukan pencegahan terhadap penuaan dini, maka pakailah pelembab dan tabir surya (sun block) dengan SPF 30 setiap hari.
Pada umur 40an, produksi hormon Anda melambat dan kulit mulai kehilangan kekencangan dan elastisitas, sehingga menimbulkan keriput, lipatan dan garis-garis halus. Pada masa ini, pakailah pelembab yang lebih kuat dan mengandung antioksidan. Obat dengan Vitamin A juga membantu menghaluskan garis – garis dan keriput di wajah Anda.
Pada umur 50an, Menopause mengubah segalanya, termasuk kulit. Karena produksi estrogen melambat, kulit bisa menjadi kering dan tipis. Jika Anda memilih untuk tidak mengambil terapi hormon pengganti, Anda mungkin akan perubahan yang lebih dramatis. Bicarakan dengan dokter kulit Anda tentang produk yang dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti meningkatkan peptida kolagen.
Pada umur 60an, jika Anda telah melakukan perawatan kulit Anda, itu akan terbayar sekarang! Lakukan dengan lembut saat Anda mencuci dan mengelupas (exfoliate) wajah, karena akan memakan waktu lebih lama bagi kulit Anda untuk memperbaiki diri.
Walaupun perubahan ini terjadi secara alami bersamaan dengan usia Anda, mereka dapat diminimalkan dan dikendalikan dengan merawat kulit Anda dengan baik. Cara merawat kulit yang paling simpel adalah dengan melakukan pembersihan, toning dan pelembaban kulit Anda dua kali sehari untuk membantu Anda meremajakan dan menghidupkan kembali kulit Anda.
karena Anda telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kulit Anda dan bagaimana cara kerjanya, Anda pasti tahu bahwa waktu untuk memulai perawatan rutin bagi kulit Anda adalah SEKARANG!